Jumat, 05 Mei 2017

[SEMINAR] Woman Right in Childbirth (oleh: Bidan Eka Maya Febriana,S.Tr. Keb – Bidan, produser film dokumenter: All about my pregnancy)

·         Setiap ibu memiliki hak untuk mengakses dukungan kesehatan, pelayanan yang manusiawi dan membutuhkan persalinan yang sehat.
·         Setiap ibu mempunyai hak untuk memilih cara persalinannya. Apakah persalinan normal ataupun caesar adalah pilihan dari si ibu bukan paksaan dari dokter.
·         Namun di seluruh dunia, juga di Indonesia hak asasi perempuan seputar persalinan belum terpenuhi secara optimal.
·         Pemeriksaan, intervensi dan prosedur yang menimbulkan risiko bagi ibu dan bayinya secara rutin dilakukan tanpa informed consent (keputusan informasi) , atau melalui kepatuhan yang dipaksakan, melalui ancaman atau ketakutan.
·         Too Much Too Soon (TMTS). WHO menetapkan indikator persalinan caesaria 5-15% untuk setiap negara, namun berdasarkan data RISKESDAS tahun 2010 angka tindakan caesar di Indonesia telah mencapai 64,52%, melewati batas maksimal standard WHO.
·         Penyebab TMTS yaitu Cascade Intervention:
Ø  Menggunakan berbagai obat untuk menginduksi persalinan
Ø  Memecah selaput ketuban
Ø  Menggunakan oksitosin sintetis (“pitocin”) mempercepat persalinan
Ø  Memberikan obat penghilang rasa sakit
Ø  Diam di tempat tidur
·         Membuat keputusan informasi (informed consent):
Ø  Saat hamil, melahirkan dan pasca melahirkan, ibu bertanggung jawab membuat keputusan untuk diri sendiri & bayi
Ø  Adalah hak ibu untuk mengijinkan atau menolak asuhan medis
·         Bagaimana ibu mengetahui apa yang terbaik untuknya dan bayinya?
Ø  Mengumpulkan informasi terbaik (resiko dan manfaat)
Ø  Berani dan percaya diri
Ø  Cari jawaban atas pertanyaan sebelum persalinan dimulai, dan ajukan
Ø  Ajukan hak pilihan (birth plan)
Ø  Diskusi dan meminta birth plan disertakan dalam catatan medis
·         Saat masa kehamilan hendaknya ibu mencari informasi sebanyak-banyaknya mengenai kehamilannya dan tenaga kesehatan yang akan ia pilih sebagai penolong persalinannya nanti. Carilah tenaga kesehatan yang dapat mendukung  birth plan si ibu. Usahakan mencari tenaga kesehatan yang pro dengan persalinan normal, karena biasanya ada tenaga kesehatan yang memaksakan ibu untuk melakukan tindakan caesar padahal tidak ada indikasi darurat.
·  Sedikit cerita dari pengalaman persalinan ibu Bidan Eka Maya Febriana: saat kehamilan anak pertamanya qodarullah diawal kehamilannya beliau diberiakn ujian oleh Allah yaitu letak plasenta janinnya tidak berada pada posisi normal sehingga dokter menyarankan untuk bersalin secara caesar. Namun beliau ingin jika persalinannya nanti tidak melalui operasi caesar, maka beliau pasrahkan dan berdoa kepada Allah karena memang Allah lah yang Maha memberi keputusan, dan Alhamdulillah plasenta pun dapat bergeser ke posisi normal. Namun ujian kehamilannya belum selesai sampai disitu, di usia kehamilan 36 minggu janin berada pada posisi sungsang dan tidak dapat berputar ke posisi normal sehingga beberapa dokter dan bidan yang ia kunjungi menyarankan untuk bersalin secara caesar. Dengan keyakinan yang teguh agar dapat bersalin secara normal, beliau pun berusaha mencari nakes yang dapat membantu persalinannya nanti dengan tindakan persalinan normal hingga akhirnya ada seorang bidan yang menyanggupinya atas bujukannya. Saat persalinannya pun adalah perjuangan yang amat berat baginya, beliau bersalin dengan posisi merangkak dan kemudian bayinya lahir dalam keadaan sungsang dengan posisi kaki bayi yang pertama kali keluar. Dan persalinannya pun berlangsung selama satu jam. 
   Hikmah dari kisah ini adalah kita sebagai ibu yang akan bersalin janganlah menyerah atas keadaan, berusahalan semaksimal mungkin dan serahkan semua kepada Allah subhanahuwata’ala, karena jika Allah sudah berkehendak apapun bisa terjadi. Jangan bergantung dan pasrah kepada nakes saja. Dan penting bagi ibu yang baru pertama kali akan melakukan persalinan berusaha semaksimal mungkin agar persalinan pertama berjalan secara normal, tidak melalui tindakan caesar. Karena jika kelahiran pertama caesar, maka persalinan kedua sebagian besar peluangnya juga mengalami tindakan caesar karena di Indonesia masih sulit mencari nakes yang menyanggupi tindakan VBAC (Vaginal Birth After Cesareansection) atau yang berarti persalinan normal pada ibu dengan riwayat operasi caesar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

[SHARING] Berburu Ilmu di Bengkel Diri

Bersyukur sekali saya bisa mengikuti kelas Bengkel Diri. Awalnya dulu saya sering membaca postingan Ummu Balqis dan selalu tersentil k...