Jumat, 05 Mei 2017

[SEMINAR] SESI TANYA JAWAB "MOTHER CLASS: Islamic Natural Birth Concept"

1)     Bagaimana cara mengurangi rasa nyeri bila tidak ada orang lain yang membantu, misal suami dan orang tua tidak bisa menemani saat proses persalinan?
Ø  Berharaplah pada Allah, selalu berdoa pada Allah agar menolong saat rasa nyeri atau sakit itu timbul
Ø  Percaya pada diri sendiri dengan berdzikir dan juga dapat membawa barang seperti aromatherapy untuk membantu menenangkan pikiran sehingga rasa sakit dapat berkurang
Ø  Minta bantuan doula (pendamping persalinan): ibu dapat mencari doula di www.amanibirth.com
2)     Kapan waktu yang tepat bagi ibu untuk pergi ke tenaga kesehatan (nakes)?
Ø  Saat fase aktif. Bila kontraksi sudah mencapai 2-3 kali dalam 10 menit. Mengukur kontraksi juga dapat melalui aplikasi hitung kontraksi yang ada pada gadget sambil menghubungi nakes yang telah ditunjuk untuk menolong persalinan.
3)     Bagaimana caranya jika menginginkan kelahiran normal bila memiliki riwayat caesar sebelumnya (VBAC) ?
Ø  Menjaga nutrisi agar bayi tidak besar (berat bayi tidak melampaui batas yang telah ditentukan)
Ø  Memakan buah tropis (misal: mangga, nanas, kiwi)
Ø  Perbanyak jalan-jalan
Ø  Berhubungan suami istri
Ø  Merangsang puting susu
Ø  Mencari dan mempelajari artikel tentang VBAC
4)     Apakah jika kita mentahnik bayi tidak termasuk ASI eksklusif lagi, karena bayi sudah diberi asupan lain berupa kurma selain ASI?
Ø  Jika di tahnik masih disebut ASI eksklusif. Namun jika ingin mentahnik bayi harus mempertimbangkan konsekuensinya. Jika pada masa Rasulullah, beliaulah yang mentahnik para bayi karena beliau adalah manusia yang maksum dan tidak pernah sakit sepanjang hidupnya, sedangkan manusia jaman sekarang tidak ada yang tidak pernah sakit. Jadi harus memperhatikan apakah orang yang akan mengunyahkan kurma punya riwayat sakit menular misal TBC atau lainnya, agar bayi tidak tertular penyakit yang ada.
5)     Saya mempunyai anak usia 12 bulan sedangkan saat ini saya sedang hamil usia 3 bulan, bagaimana jika saya masih ingin memberi ASI eksklusif kepada anak saya hingga usia 2 tahun nanti? Apakah saya masih bisa memberikan ASI skepada anak pertama saya jika anak kedua saya nanti telah lahir?
Ø  Boleh saja jika saat menyusui tidak menimbulkan kontraksi. Namun wajib dihentikan jika saat bayi menyusu, ibu mengalami kontraksi karena kan dapat berakibat fatal yaitu keguguran.
Ø  Lanjutkan jika ASI masih keluar, namun pada umumnya bila kolostrum berproduksi dan keluar maka ASI pun akan berkurang sehingga anak biasanya akan berhenti menyusu dengan sendirinya karena merasa ASI sudah tidak terhisap lagi.
Ø  Namun jika anak pertama masih mau menyusu sampai anak kedua lahir, bisa saja ibu memberikan ASI kepada keduanya asal saat menyusui mereka saling dijauhkan agar tidak timbul rasa cemburu diantara kakak dan adiknya.
6)     Bagaimana caranya memperlancar ASI?
Ø  Memanajemen pikiran & persepsi ibu bahwa ia dapat memberikan ASI yang lancar dan baik kepada bayinya. Aturlah psikis dan mindset ibu dan juga untuk keluarganya berikan dukungan pada si ibu agar dapat memberikan ASI kepada bayinya
Ø  Breastcare à setelah 36 minggu dilakukan pemijatan payudara 2x seminggu bagi ibu yang belum pernah melahirkan
Ø  Perhatikan bahan baku (asupan makanan ibu)
Makan makanan bergizi, minum yang cukup (kebutuhan minum setiap orang berbeda tidak harus 2 liter perhari, hitungan kebutuhan air pada tubuh= 0,6 x berat badan)
7)     Apakah VBAC bisa dilakukan jika sudah melewati HPL?
Ø  Batas umur kehamilan untuk VBAC tergantung oleh dokternya, ada dokter yang membatasi umur kandungan maksimal untuk VBAC dengan alasan keamanan ibu dan bayinya. Pelajari lebih jauh artikel mengenai VBAC.
8)     Jika hamil anak kembar namun salah satunya berada dalam posisi sungsang apakah bisa melakukan persalinan normal atau tidak melalui tindakan caesar?
Ø  Bisa saja. Bidan Mugi pun pernah menolong persalinan dimana salah satu dari bayi kembar itu dalam keadaan sungsang.
9)     Pada kasus ibu hamil hypermiopi (mata minus lebih dari 6) apakah masih bisa lahiran normal tanpa caesar?
Ø  Pada hasil penelitian-penelitian yang telah dilakukan menjelaskan bahwa bisa saja penderita hypermiopi bersalin secara normal. Pengalaman bidan Mugi pernah membantu persalinan normal ibu penderita mata minus 8 dan 11 sedangkan bidan maya pun pernah membantu persalinan secara normal ibu penderita mata minus 12, dan Alhamdulillah semua berjalan lancar. Tapi jika ibu masih ragu pun dapat berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter mata untuk melihat apakah retina dalam keadaan tipis atau tidak (rawan atau tidak).
10) Apa yang mempengaruhi untuk melakukan tindakan caesar?
Ø  Misalnya: bila denyut jantung bayi cepat atau tidak normal, ketuban keruh atau ketuban kental karena dapat mempengaruhi denyut jantung janin tidak normal. Melebihi HPL (Hari Perkiraan Lahir). Banyak yang mengatakan bahwa ibu yang berusia 40 tahun keatas jika bersalin harus dengan tindakan caesar, padahal tidak selamanya begitu, tergantung kondisi ibu dan janinnya.
11) Kapan waktu yang baik untuk makan kurma?
Ø  Minimal 7 butir di waktu dhuha. Wanita hamil boleh memakan tipe kurma apa saja. Jika ada gangguan jin disunnahkan makan kurma ajwa, karena wanita hamil rawan dengan gangguan jin (darah wanita hamil menarik bagi jin). Pada usia kehamilan 37 minggu keatas dianjurkan memakan kurma ruthob matang.
12) Bagaimana cara penundaan pemotongan tali pusat?
Ø  Tali pusat maksimal dipotong saat sudah tidak berdenyut lagi
Ø  Penundaan pemotongan tali pusat pada dasarnya agar tidak merampas 30% aliran darah bayi. Karena saat bayi lahir, tali pusat masih menyalurkan darah dan nutrisi dari ibu.
13) Kapan USG sebaiknya dilakukan?
Ø  USG sebaiknya dilakukan tidak setiap bulan karena ada resiko janin akan terpapar radiasi dari alat USG. Jadi sebaiknya USG dilakukan sesuai kebutuhan: 1 kali di trisemester pertama, 1 kali di trisemester kedua, dan 2 kali ditrisemester ketiga. 

[SEMINAR] Persalinan Maryam – Melahirkan Keshalihan (oleh: Bidan Mugi Rahayu)

·         Persalinan itu 80% Allah, 20% tekhnik.
·         Faktor-faktor yang mempengaruhi persalinan berdasar “persalinan maryam” :
Ø  Pray (Ibadah & Do’a)
Ø  Positive ( Prasangka baik terhadap Allah & manusia)
Ø  Purpose (Tujuan bersalin: untuk Allah)
·         Pada masa kehamilan, apa yang ibu makan, ibu fikirkan, dan ibu kerjakan akan mempengaruhi janin yang ada dalam kandungan hingga anak itu lahir dan tumbuh dewasa. Maka hendaknya pada masa kehamilan, ibu harus memperhatikan asupan makanan yang masuk (makanan yang halal dan thoyyib), dan ibu juga harus memiliki pikiran positif dan berprasangka baik pada Allah dan sesama manusia.
·         QS. Maryam: 23
“Maka Maryam merasa sakit untuk melahirkan anak memaksa ia bersandar pada pangkal pohon kurma, ia berkata: ‘aduhai alangkah baiknya aku mati sebelum ini dan aku menjadi barang yang tidak berarti lagi, dilupakan.”
QS. Maryam: 24-25
“Maka Jibril menyeru kearahnya dari tempat yang rendah: ‘Jangan kamu bermuram durja, sesungguhnya Tuhanmu menjadikan anak sungai di bawahmu dan goyangkanlah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscahya pohon tersebut akan menggugurkan buah yang mekar kepadamu.”
·         Kurma merupakan buah multivitamin alami yang mempunyai banyak kandungan yang sangat bermanfaat bagi tubuh. Dan kurma juga sangat bermanfaat pada masa kehamilan dan persalinan.
·         Dalam sebuah jurnal penelitian disebutkan 69 dari 114 ibu yg sedang mengandung diberikan kurma untuk dikonsumsi setiap hari dalam jumlah tertentu. Sedangkan 45 ibu lainnya tidak diberikan kurma sama sekali. Ternyata hasil penelitian menunjukan bahwa para ibu yang mengkonsumsi kurma tersebut :
Ø  Mengalami proses pembukaan yg lebih cepat 510menit vs 906menit
Ø  Selaput ketubannya lebih kuat 83% vs 60% , sehingga mengurangi resiko ketuban pecah dini
Ø  Angka persalinan spontan lebih tinggi 96% vs 79%
Ø  Penipisan serviks (pembukaan) lebih cepat terjadi perbandingannya 3,52cm vs 2,02cm. Itu berarti bahwa proses pembukaan akan berlangsung lebih cepat dan sakit yang timbul karena kontraksi lebih cepat selesai.
Ø  Perdarahan lebih sedikit
Ø  Mengurangi induksi
Cara memakan kurma: Rasulullah memakan kurma sebanyak 7 butir di waktu dhuha. Disaat pagi menjelang siang itu adalah waktu terbaik yang diajarkan Rasulullah kepada kita. Pada kasus tertentu misalnya HB rendah menjelang bersalin, maka kurma dapat dimakan lebih banyak. Dua atau tiga kali waktu makan dengan setiap kali makan adalah 7 butir. Padukan dengan asupan protein dan kalsium seperti susu, telur, atau daging. Juga asupan vitamin C misalnya jeruk, vitamin B misalnya air kacang hijau.
·         Manfaat gerakan shalat:
v  Sujud
“Dan sujudlah bersama orang-oranga yang sujud”. Posisi sujud berfungsi untuk:
1)     Memperbaiki posisi janin sungsang
2)     Melancarkan produksi ASI
3)     Memperlancar peredaran darah hingga ke otak
4)     Memperlancar penyebaran oksigen dalam tubuh
5)     Melancarkan sistem pernafasan
6)     Melancarkan sistem saraf
7)     Rileksasi panggul
8)     Melatih kekuatan kaki
Jika bayi sungsang, lakukan 5x dalam sehari (setelah shalat) minimal 10 menit dalam sekali sujud. Sambil berdzikir atau ru’yah mandiri. Posisi sujudnya seperti sujud pada shalat, dengan kaki membentuk sudut siku-siku dengan lantai (paha tegak lurus).
v  Duduk Tawarruk (Tahiyat akhir)
Posisi duduk tawarruk berfungsi untuk:
1)     Mencegah timbulnya rasa nyeri pada pangkal paha
2)     Mengurangi resiko munculnya robekan jalan lahir saat persalinan
3)     Menjaga kelenturan dan kekuatan vagina dan perinium
4)     Mencegah terjadinya pengapuran tulang
5)     Menjaga kekuatan kaki
6)     Menjaga kelenturan tiga lubang (anus, vagina, dan urethra)
Posisi duduk tawarruk: tumit kaki kiri menekan lubang perinium. Lakukan minimal 3 menit.
v  Rukuk

Posisi rukuk ini dapat meringankan pegal punggung yang sering dirasakan ibu hamil maupun orang yang tidak sedang hamil. Lakukan gerakan rukuk ini minimal 3 menit. Posisi rukuk: punggung lurus sejajar dengan kepala.

[SEMINAR] Woman Right in Childbirth (oleh: Bidan Eka Maya Febriana,S.Tr. Keb – Bidan, produser film dokumenter: All about my pregnancy)

·         Setiap ibu memiliki hak untuk mengakses dukungan kesehatan, pelayanan yang manusiawi dan membutuhkan persalinan yang sehat.
·         Setiap ibu mempunyai hak untuk memilih cara persalinannya. Apakah persalinan normal ataupun caesar adalah pilihan dari si ibu bukan paksaan dari dokter.
·         Namun di seluruh dunia, juga di Indonesia hak asasi perempuan seputar persalinan belum terpenuhi secara optimal.
·         Pemeriksaan, intervensi dan prosedur yang menimbulkan risiko bagi ibu dan bayinya secara rutin dilakukan tanpa informed consent (keputusan informasi) , atau melalui kepatuhan yang dipaksakan, melalui ancaman atau ketakutan.
·         Too Much Too Soon (TMTS). WHO menetapkan indikator persalinan caesaria 5-15% untuk setiap negara, namun berdasarkan data RISKESDAS tahun 2010 angka tindakan caesar di Indonesia telah mencapai 64,52%, melewati batas maksimal standard WHO.
·         Penyebab TMTS yaitu Cascade Intervention:
Ø  Menggunakan berbagai obat untuk menginduksi persalinan
Ø  Memecah selaput ketuban
Ø  Menggunakan oksitosin sintetis (“pitocin”) mempercepat persalinan
Ø  Memberikan obat penghilang rasa sakit
Ø  Diam di tempat tidur
·         Membuat keputusan informasi (informed consent):
Ø  Saat hamil, melahirkan dan pasca melahirkan, ibu bertanggung jawab membuat keputusan untuk diri sendiri & bayi
Ø  Adalah hak ibu untuk mengijinkan atau menolak asuhan medis
·         Bagaimana ibu mengetahui apa yang terbaik untuknya dan bayinya?
Ø  Mengumpulkan informasi terbaik (resiko dan manfaat)
Ø  Berani dan percaya diri
Ø  Cari jawaban atas pertanyaan sebelum persalinan dimulai, dan ajukan
Ø  Ajukan hak pilihan (birth plan)
Ø  Diskusi dan meminta birth plan disertakan dalam catatan medis
·         Saat masa kehamilan hendaknya ibu mencari informasi sebanyak-banyaknya mengenai kehamilannya dan tenaga kesehatan yang akan ia pilih sebagai penolong persalinannya nanti. Carilah tenaga kesehatan yang dapat mendukung  birth plan si ibu. Usahakan mencari tenaga kesehatan yang pro dengan persalinan normal, karena biasanya ada tenaga kesehatan yang memaksakan ibu untuk melakukan tindakan caesar padahal tidak ada indikasi darurat.
·  Sedikit cerita dari pengalaman persalinan ibu Bidan Eka Maya Febriana: saat kehamilan anak pertamanya qodarullah diawal kehamilannya beliau diberiakn ujian oleh Allah yaitu letak plasenta janinnya tidak berada pada posisi normal sehingga dokter menyarankan untuk bersalin secara caesar. Namun beliau ingin jika persalinannya nanti tidak melalui operasi caesar, maka beliau pasrahkan dan berdoa kepada Allah karena memang Allah lah yang Maha memberi keputusan, dan Alhamdulillah plasenta pun dapat bergeser ke posisi normal. Namun ujian kehamilannya belum selesai sampai disitu, di usia kehamilan 36 minggu janin berada pada posisi sungsang dan tidak dapat berputar ke posisi normal sehingga beberapa dokter dan bidan yang ia kunjungi menyarankan untuk bersalin secara caesar. Dengan keyakinan yang teguh agar dapat bersalin secara normal, beliau pun berusaha mencari nakes yang dapat membantu persalinannya nanti dengan tindakan persalinan normal hingga akhirnya ada seorang bidan yang menyanggupinya atas bujukannya. Saat persalinannya pun adalah perjuangan yang amat berat baginya, beliau bersalin dengan posisi merangkak dan kemudian bayinya lahir dalam keadaan sungsang dengan posisi kaki bayi yang pertama kali keluar. Dan persalinannya pun berlangsung selama satu jam. 
   Hikmah dari kisah ini adalah kita sebagai ibu yang akan bersalin janganlah menyerah atas keadaan, berusahalan semaksimal mungkin dan serahkan semua kepada Allah subhanahuwata’ala, karena jika Allah sudah berkehendak apapun bisa terjadi. Jangan bergantung dan pasrah kepada nakes saja. Dan penting bagi ibu yang baru pertama kali akan melakukan persalinan berusaha semaksimal mungkin agar persalinan pertama berjalan secara normal, tidak melalui tindakan caesar. Karena jika kelahiran pertama caesar, maka persalinan kedua sebagian besar peluangnya juga mengalami tindakan caesar karena di Indonesia masih sulit mencari nakes yang menyanggupi tindakan VBAC (Vaginal Birth After Cesareansection) atau yang berarti persalinan normal pada ibu dengan riwayat operasi caesar.

[SEMINAR] Keajaiban Itu Bernama ASI (oleh: Sayidah, S.ST, Keb – Bidan praktek di Kendal)

·         QS. Al-Baqarah : 233
“Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara yang ma’ruf. Seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan juga seorang ayah karena anaknya, dan warispun berkewajiban demikian. Apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan, maka tidak ada dosa atas keduanya. Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut. Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.”
·         ASI atau Air Susu Ibu merupakan hal yang sangat penting dan bermanfaat. Dimana dalam Al-Qur’an surah Al-Baqarah ayat 233 pun Allah Subhanahuwata’ala telah memerintahkan ibu memberikan ASI selama 2 tahun kepada anak yang baru dilahirkannya.
·         Mengapa ASI sangat penting?
1)     Karunia Allah subhanahuwata’ala
2)     Nutrisi alamiah untuk bayi
3)     Bermanfaat untuk ibu (lahir dan batin)
·         Masalah umum yang terjadi di Indonesia tentang ASI diantaranya:
1)     Kurang Sadar akan pentingnya pemberian ASI
2)     Dukungan program pemberian ASI belum optimal
3)     Gencarnya promosi susu formula
4)     Ibu yang bekerja
5)     Masa cuti hamil dan menyusui relatif singkat untuk ASI eksklusif
Masalah-masalah tersebut menjadi pemicu rendahnya status gizi bayi dan balita. Karena sebeneranya ASI memiliki banyak manfaat bagi si ibu dan bayinya.
·         Manfaat pemberian ASI
Ø  Untuk Ibu:
1)     Mengurangi perdarahan setelah melahirkan
2)     Mengurangi terjadinya anemia
3)     Menjarangkan kehamilan
4)     Mengecilkan rahim
5)     Mengurangi kemungkinan menderita kanker
6)     Lebih ekonomis/ murah
7)     Tidak merepotkan dan hemat waktu
8)     Mudah dibawa kemana-mana dan praktis
9)     Memberi kepuasan bagi ibu
Ø  Untuk Bayi:
1)     Sebagai nutrisi
2)     Meningkatkan daya tahan tubuh
3)     Meningkatkan kecerdasan
4)     ASI eksklusif meningkatkan jalinan kasih sayang
5)     ASI ekslusif sebagai makanan tunggal untuk memenuhi semua kebutuhan pertumbuhan bayi hingga usia 6 bulan
6)     Suhu ASI sama dengan suhu tubuh. Kesesuaian suhu inilah yang menyebabkan kenyamanan tersendiri bagi bayi.
7)     Melindungi dari alergi
8)     Meningkatkan daya penglihatan dan kepandaian berbicara bayi
9)     Membantu pembentukan rahang yang bagus
10)Mengurangi resiko terkena penyakit kencing manis, kanker pada anak dan diduga mengurangi resiko penyakit jantung
11)Menunjang perkembangan kepribadian, kecerdasan emosional, kematangan spiritual dan hubungan sosial yang lebih baik
·         Jenis-Jenis ASI
1.     Colostrum
-          Merupakan cairan sebelum susu yang pertama kali dihasilkan oleh kelenjar susu semua induk mamalia. Termasuk manusia (ibu), setelah melahirkan bayinya. Colostrum adalah makanan pertama dan tgerlengkap yang dikenal bayi.
-          Colostrum diproduksi tubuh sejak kehamilan 15 minggu sampai bayi lahir. Jadi wajar jika pada usia kehamilan 5 bulan ASI sudah ada yang keluar.
-          Ciri-ciri colostrum:
a)     Warnanya kuning keemasan
b)     Jumlahnya sangat sedikit
c)      Keluar diminggu pertama kelahiran (hari ke-1 s/d hari ke-5 atau ke-7)
d)     Rendah laktosa dan lemak àmudah dicerna, mengandung laksatif (untuk membersihkan meconium)
-          Kandungan Colostrum
Ada 4 faktor penting:
a)     Faktor nutrisi
b)     Faktor imunitas / daya tahan tubuh
c)      Faktor pertumbuhan
d)     Komponen penunjang
2.     ASI Transisi
-          Keluar di hari ke 7-14 setelah melahirkan
-          Banyak lemak dan gula susu (laktosa: karbohidrat utama dalam ASI, sumber energi untuk otak)
-          ASI bayi prematur à tinggi lemak dan protein, rendah laktosa dibandingkan dengan ASI bayi cukup bulan
-          Pada penyapihan kadar lemak dan protein meningkat
-          Kadar lemak ASI > susu sapi atau formula
Ini untuk pertumbuhan otak yang cepat pada masa bayi
ü  Banyak mengandung Omega 3, omega 6, DHA (Asam Dokosaheksanoik), ARA (Asam arakidonat)
è Untuk perkembangan jaringan syaraf dan retina mata
-          Kadar vitamin K sudah ada dalam ASI
è Biasanya bayi yang baru lahir memerlukan injeksi vitamin K dan sebenarnya vitamin K itu sudah ada dalam kandungan ASI
-          Pertahanan saluran cerna:
Di dalam kandungan, saluran cerna janin steril. Kemudian beberapa jam setelah bayi lahir, saluran bayi mulai dihuni bakteri (kolonisasi). Jika kemudian diberikan ASI eksklusif maka saluran cerna bayi didominasi bifidobacteria (bakteri baik), sedangkan jika diberi susu formula maka saluran cerna bayi di dominasi bakteri patogen (bakteri jahat).
3.     ASI Matur / Matang
-          Merupakan ASI yang keluar setelah hari ke-14 dan seterusnya
·         ASI Eksklusif
Ø  Bayi hanya diberikan ASI saja, tanpa tambahan makanan atau minuman apapun seperti susu formula, air jeruk, bubur, air putih, dll sampai usia 6 bulan
Ø  Setelah 6 bulan ASI dilanjutkan dan boleh diberi MP-ASI (bubur saring, dll)

·         Ukuran Lambung Bayi
Hari ke-1 à lambung bayi masih seukuran kelereng (5-7 ml)
Hari ke-3 à lambung bayi seukuran kuning telur (22-27ml)
Hari ke-10 à lambung bayi seukuran telur ayam (60-80ml)
Hari ke-30 à lambung bayi seukuran telur bebek (80-150ml)
Kapasitas lambung bayi pada hari-hari awal kelahirannya masih sangat kecil. Begitupun juga kebutuhan ASI pada masa itu harus sesuai dengan kapasitas lambungnya. Pola menyusu pada masa itu sedikit tapi sering. Karena lambung bayi yang kecil belum memiliki kemampuan memelar. Jangan lekas panik jika produksi ASI sedikit pada hari-hari awal pasca melahirkan.
Bayi bisa bertahan tanpa asupan apapun selama 4x24jam (4hari).

·         Dari penjelasan akan pentingnya ASI dan berbagai manfaat ASI diharapkan kesadaran dalam pemberian ASI kepada bayi akan meningkat. Hendaknya ibu berani menolak pemberian susu formula oleh nakes diawal kelahiran bayi jika tidak ada indikasi darurat. Kandungan yang terdapat dalam ASI sudah lengkap dan tidak perlu tambahan susu formula lagi. Fenomena yang banyak terjadi di Indonesia banyak nakes yang langsung memberikan susu formula diawal kelahiran bayi dan ibu secara halus dipaksa untuk memberikan susu formula padahal tidak ada indikasi darurat dan ASI ibu masih keluar lancar. Bagaimanapun ibu harus berusaha agar dapat memberikan ASI hingga bayi berusia 2 tahun. Bagi ibu yang bekerja dapat mencari cara bagaimana agar tetap dapat memberikan ASI kepada bayinya, misalnya dengan menyetok ASI. Jangan hanya karena alasan sibuk bekerja hingga si ibu tidak mau memberikan ASI kepada bayinya karena amatlah rugi jika bayi tidak diberikan ASI. 

[SHARING] Berburu Ilmu di Bengkel Diri

Bersyukur sekali saya bisa mengikuti kelas Bengkel Diri. Awalnya dulu saya sering membaca postingan Ummu Balqis dan selalu tersentil k...