1) Prita Yusita (Bidan, CBE & Doula AMANI)
2) Sayidah Eka, S.ST Keb
3) Eka Maya Febriana, S.Tr. Keb
4) Mugi Rahayu, A.md Keb, S.Fil
Dalam pernikahan hendaknya menjadikan akhirat sebagai orientasi kehidupan berkeluarganya, karena sesungguhnya kita hidup di dunia ini hanya untuk mempersiapkan bekal di kehidupan selanjutnya yang kekal yaitu kehidupan akhirat. Allaah pun telah berfirman: "Tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepadaKu". Nah dari firman tersebut diketahui bahwa tugas manusia itu yang pokok adalah beribadah kepada Allaah subhanahuwata'ala.
Keluarga adalah organisasi terkecil dari masyarakat dimana juga sebagai tempat terbentuknya generasi penerus. Jika suatu keluarga itu baik maka akan tercipta generasi yang baik pula, namun sebaliknya jika keluarga itu buruk maka akan tercipta generasi yang buruk pula.
Menjadikan keluarga yang baik adalah dengan membentuk visi keluarga yaitu bagaimana caranya anggota keluarga kita masuk surga tanpa ada yang tertinggal. Bagaimana caranya agar keluarga kita dapat masuk surga tanpa ada yang tertinggal? jawabannya yaitu dengan saling tolong-menolong antara suami dan isteri, saling mengingatkan dalam hal ibadah kepada Allaah subhanahuwata'ala. Jika suatu saat suami lalai dari ibadahnya maka hendaknya istri mengingatkan suaminya untuk kembali menjalankan ibadahnya, begitupula sebaliknya. Dan suami istri saling memotivasi untuk meningkatkan ibadahnya kepada Allaah. Tak lupa pula anak-anaknya pun turut dilibatkan untuk dapat bersama-sama beribadah kepada Allaah. Firman Allaah pun telah memperingatkan agar kita menjaga keluarga kita dari api neraka:
"Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, dan keras, yang tidak durhaka kepada Allaah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan". (QS. At-Tahrim:6)
Dengan saling bergotong-royong dalam hal ibadah, Allaah subhanahuwata'ala telah menjanjikan surga bagi mereka.
"Dan orang yang beriman, beserta anak cucu mereka yang mengikuti mereka dalam keimanan, kamu pertemukan mereka dengan anak cucu mereka di dalam surga, dan kami tidak mengurangi sedikitpun pahala amal (kebajikan) mereka. Setiap orang terikat dengan apa yang dikerjakannya". (QS. At-Tur: 21)
Semoga kita termasuk dalam golongan orang-orang yang dipersatukan bersama keluarga kita kembali oleh Allaah di surganya.. aamiin yaaRabbal'alamiin 😊
Cara agar rumah tangga sampai ke surga:
1. Jadikan rumah kita sebagai pusat ketenangan dan ketentraman hati & jiwa.
• menciptakan ketenangan: ketika anak merasa ketakutan maka akan mencari perlindungan di rumahnya, ketika suami lelah yang dirindukan adalah istrinya.
• menciptakan ketenangan: suami istri sharing tentang permasalahannya untuk menghilangkan kepenatan dan beban di hati, memperbanyak dzikir karena ketentraman jiwa datangnya hanya dari Allaah subhanahuwata'ala.
2. Jadikan rumah kita sebagai pusat ilmu.
Selalu mengupgrade ilmu (ilmu umum dan ilmu agama). Dan juga suami istri saling sharing tentang ilmu yang dimilikinya.
3. Jadikan rumah kita sebagai rumah nasihat.
Dalam Al-Qur'an surah Al-'ashr Allaah subhanahuwata'ala menjelaskan bahwa sesungguhnya manusia berada dalam kerugian kecuali orang-orang yang beriman dan saling menasihati dalam hal kebenaran dan kesabaran. Dalam keluarga jadikan nasihat sebagai budaya, dengan suami menasihati istrinya dan istri berlapang dada menerima nasihat dari suaminya.
"Kenapa lulusan sarjana tapi milih jadi ibu rumah tangga aja? Kenapa nggak kerja kantoran? Kan sayang udah bertahun-tahun kuliah, bayar mahal, susah payah ngerjain skripsi eeeh ujungnya habis nikah cuman ngurusin urusan sumur, dapur, sama kasur doang 😒"
Banyak orang yang berpandangan kalau jadi ibu rumah tangga itu cuman ongkang-ongkang kaki aja dirumah. Cuman ngurusin hal-hal sepele kayak urusan sumur, dapur, kasur. Eits..eiiitss.. jangan salah lho yaa..
Coba kita simak kisah khalifah Umar bin Khattab yang dinukil dari kitab Nurul Abshar fi manaqib Ali Bait an Nabi al akhyar karya Asy-Syablanji almishri dan Al-minhaj karya Hasyiyah al Bujairimi:
Dikisahkan ada seorang laki-laki yang datang ke rumah Umar bin Khattab untuk mengadukan isterinya yang cerewet dan marah-marah kepadanya, namun saat hendak mengetuk pintu rumah Umar laki-laki itu mendengar bahwa isteri sang khalifah sedang marah-marah kepada Umar. Kemudian laki-laki itu pun berjalan meninggalkan rumah Umar. Tak beberapa lama Umar keluar mengejar laki-laki itu dan bertanya perihal apa ia datang ke rumah Umar. Laki-laki itu menjawab "Saya hendak mengadukan tentang istri saya yang sering marah-marah kepada saya, namun saya pun tadi mendengan istri anda sedang marah-marah kepada anda, maka apa gunanya saya mengadukan hal tersebut kepada anda". Kemudian Umar pun menjawab, " Mengapa saya sabar terhadap istri saya? Karena dia lah yang memasak makanan saya; dia lah yang membuatkan, mengadoni, sampai memasakkan roti saya, dialah yang mencucikan pakaian saya, dan dialah yang menyusui anak-anak saya."
Dari jawaban Umar kita dapat melihat bahwa hal-hal urusan dapur, sumur dan kasur itulah alasan mengapa khalifah Umar bersabar terhadap istrinya. Ternyata urusan dapur, sumur dan kasur ini bukan sekedar hal yang sepele dan bukan hal yang patut dipandang sebelah mata. Karena sesungguhnya urusan dapur, kasur dan sumur adalah kemuliaan bagi seorang wanita terutama seorang istri.
Dan Allaah subhanahuwata'ala pun telah menjanjikan surga bagi wanita, bahkan Allaah mempersilahkan wanita masuk surga dari pintu mana saja yang ia kehendaki jika seorang wanita menjalankan beberapa hal. Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda:
“إِذَا صَلَّتْ الْمَرْأَةُ خَمْسَهَا، وَصَامَتْ شَهْرَهَا، وَحَفِظَتْ فَرْجَهَا، وَأَطَاعَتْ زَوْجَهَا؛ قِيلَ لَهَا ادْخُلِي الْجَنَّةَ مِنْ أَيِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ شِئْتِ”.
“Jika seorang wanita menunaikan shalat lima waktu, berpuasa di bulan Ramadhan, menjaga kemaluannya dan menaati suaminya; niscaya akan dikatakan padanya: “Masuklah ke dalam surga dari pintu manapun yang kau mau”. (HR. Ahmad dari Abdurrahman bin ‘Auf radhiyallahu’anhu dan dinyatakan hasan oleh Syaikh al-Albany).
Wanita bisa masuk surga tidak perlu seberat laki-laki dimana laki-laki harus mencari nafkah yang halal, ber-amar ma'ruf nahi munkar, harus berjihad saat diserukan untuk berjihad, dan hal lain yang butuh kekuatan & tenaga. Dengan kita menunaikan shalat lima waktu, berpuasa di bulan Ramadhan, menjaga kemaluannya dan menaati suami insyaaAllaah kita para wanita bisa masuk surga dari pintu mana saja 😊
Tanggung jawab isteri adalah rumahnya bukan mencari nafkah bagi keluarganya. Jadi jika dihadapkan pada dua pilihan antara bekerja kantoran atau menjadi ibu rumah tangga, ya yang lebih utama adalah menjadi ibu rumah tangga. Namun tak sekedar menjadi ibu rumah tangga biasa, jadilah ibu rumah tangga yang benar-benar bertanggung jawab atas tugasnya: melayani suami, mengasuh dan mendidik anak-anak, serta mengurus urusan rumah tangga dengan sebaik mungkin.
Jangan khawatir ilmu kita selama ini nggak akan terpakai jika kita jadi ibu rumah tangga, malahan ilmu-ilmu yang kita dapatkan nantinya bisa kita ajarkan kepada anak-anak kita agar anak keturunan kita nanti punya bekal ilmu yang cukup untuk kehidupannya 😊 Bagi para wanita yang masih dalam tahap sekolah, kuliah atau menuntut ilmu lain, mulai dari sekarang jangan hanya niatkan menuntut ilmu untuk mencari pekerjaan dan harta saja, namun niatkan menuntut ilmu itu untuk bekal agar dapat kita ajarkan kepada anak-anak kita kelak. Seperti yang banyak disampaikan bahwa "Ibu adalah madrasah pertama bagi anak-anaknya". Cerdasakan diri kita untuk mencerdaskan generasi kita selanjutnya 😀
heloo Assalaamu'alaykum..
nggak kerasa udah 4tahun nggak ngepost di blog ini.. dari terakhir ngepost jaman kuliah, sampe sekarang udah lulus kuliah dan berganti status jadi punya suami hihihi 😁
Berawal dari niat pengen ngeposting beberapa chat bagus dan bermanfaat yang ada di grup WA ke blog ini biar suatu saat kalo WAnya erorr msh ada backup-annya disini, eh suami nyaranin buat posting rutin hal-hal yang bermanfaat di blog ini biar bisa sharing ilmu ke orang lain gitu hehehe
Dan jadilah ini blog dirombak abis-abisan sama si suami dari mulai nama blog yang katanya alay (finoliyoul.blogspot.com) sampe segala tampilan blog ini diubah 😅
Tapi tetep sih ada beberapa "jejak alay"ku yang aku pertahanin termasuk postingan-postingan lama dari jaman SMA wkwkwk nggak apalah ya buat kenang-kenangan aja kalo dulu pernah se-alay itu segala curhat dan postingan aneh pun ditulis 😅
Next, insyaaAllaah bakal posting sesuatu yang bermanfaat buat para pembaca blog ini (aamiin) .. maafkeun ya kalo nantinya masih ada beberapa khilaf ditulisanku 😅 Thank you 😊
Bersyukur sekali saya bisa mengikuti kelas Bengkel Diri. Awalnya dulu saya sering membaca postingan Ummu Balqis dan selalu tersentil k...