Rabu, 22 Maret 2017

Keutamaan menjadi Ibu Rumah Tangga

"Kenapa lulusan sarjana tapi milih jadi ibu rumah tangga aja? Kenapa nggak kerja kantoran? Kan sayang udah bertahun-tahun kuliah, bayar mahal, susah payah ngerjain skripsi eeeh ujungnya habis nikah cuman ngurusin urusan sumur, dapur, sama kasur doang 😒"

Banyak orang yang berpandangan kalau jadi ibu rumah tangga itu cuman ongkang-ongkang kaki aja dirumah. Cuman ngurusin hal-hal sepele kayak urusan sumur, dapur, kasur. Eits..eiiitss.. jangan salah lho yaa..

Coba kita simak kisah khalifah Umar bin Khattab yang dinukil dari kitab Nurul Abshar fi manaqib Ali Bait an Nabi al akhyar karya Asy-Syablanji almishri dan Al-minhaj karya Hasyiyah al Bujairimi:

Dikisahkan ada seorang laki-laki yang datang ke rumah Umar bin Khattab untuk mengadukan isterinya yang cerewet dan marah-marah kepadanya, namun saat hendak mengetuk pintu rumah Umar laki-laki itu mendengar bahwa isteri sang khalifah sedang marah-marah kepada Umar. Kemudian laki-laki itu pun berjalan meninggalkan rumah Umar. Tak beberapa lama Umar keluar mengejar laki-laki itu dan bertanya perihal apa ia datang ke rumah Umar. Laki-laki itu menjawab "Saya hendak mengadukan tentang istri saya yang sering marah-marah kepada saya, namun saya pun tadi mendengan istri anda sedang marah-marah kepada anda, maka apa gunanya saya mengadukan hal tersebut kepada anda". Kemudian Umar pun menjawab, " Mengapa saya sabar terhadap istri saya? Karena dia lah yang memasak makanan saya; dia lah yang membuatkan, mengadoni, sampai memasakkan roti saya, dialah yang mencucikan pakaian saya, dan dialah yang menyusui anak-anak saya."
Dari jawaban Umar kita dapat melihat bahwa hal-hal urusan dapur, sumur dan kasur itulah alasan mengapa khalifah Umar bersabar terhadap istrinya. Ternyata urusan dapur, sumur dan kasur ini bukan sekedar hal yang sepele dan bukan hal yang patut dipandang sebelah mata. Karena sesungguhnya urusan dapur, kasur dan sumur adalah kemuliaan bagi seorang wanita terutama seorang istri.

Dan Allaah subhanahuwata'ala pun telah menjanjikan surga bagi wanita, bahkan Allaah mempersilahkan wanita masuk surga dari pintu mana saja yang ia kehendaki jika seorang wanita menjalankan beberapa hal. Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda:

“إِذَا صَلَّتْ الْمَرْأَةُ خَمْسَهَا، وَصَامَتْ شَهْرَهَا، وَحَفِظَتْ فَرْجَهَا، وَأَطَاعَتْ زَوْجَهَا؛ قِيلَ لَهَا ادْخُلِي الْجَنَّةَ مِنْ أَيِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ شِئْتِ”.

“Jika seorang wanita menunaikan shalat lima waktu, berpuasa di bulan Ramadhan, menjaga kemaluannya dan menaati suaminya; niscaya akan dikatakan padanya: “Masuklah ke dalam surga dari pintu manapun yang kau mau”. (HR. Ahmad dari Abdurrahman bin ‘Auf radhiyallahu’anhu dan dinyatakan hasan oleh Syaikh al-Albany).

Wanita bisa masuk surga tidak perlu seberat laki-laki dimana laki-laki harus mencari nafkah yang halal, ber-amar ma'ruf nahi munkar, harus berjihad saat diserukan untuk berjihad, dan hal lain yang butuh kekuatan & tenaga. Dengan kita menunaikan shalat lima waktu, berpuasa di bulan Ramadhan, menjaga kemaluannya dan menaati suami insyaaAllaah kita para wanita bisa masuk surga dari pintu mana saja 😊

Tanggung jawab isteri adalah rumahnya bukan mencari nafkah bagi keluarganya. Jadi jika dihadapkan pada dua pilihan antara bekerja kantoran atau menjadi ibu rumah tangga, ya yang lebih utama adalah menjadi ibu rumah tangga. Namun tak sekedar menjadi ibu rumah tangga biasa, jadilah ibu rumah tangga yang benar-benar bertanggung jawab atas tugasnya: melayani suami, mengasuh dan mendidik anak-anak, serta mengurus urusan rumah tangga dengan sebaik mungkin.

Jangan khawatir ilmu kita selama ini nggak akan terpakai jika kita jadi ibu rumah tangga, malahan ilmu-ilmu yang kita dapatkan nantinya bisa kita ajarkan kepada anak-anak kita agar anak keturunan kita nanti punya bekal ilmu yang cukup untuk kehidupannya 😊 Bagi para wanita yang masih dalam tahap sekolah, kuliah atau menuntut ilmu lain, mulai dari sekarang jangan hanya niatkan menuntut ilmu untuk mencari pekerjaan dan harta saja, namun niatkan menuntut ilmu itu untuk bekal agar dapat kita ajarkan kepada anak-anak kita kelak. Seperti yang banyak disampaikan bahwa "Ibu adalah madrasah pertama bagi anak-anaknya". Cerdasakan diri kita untuk mencerdaskan generasi kita selanjutnya 😀

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

[SHARING] Berburu Ilmu di Bengkel Diri

Bersyukur sekali saya bisa mengikuti kelas Bengkel Diri. Awalnya dulu saya sering membaca postingan Ummu Balqis dan selalu tersentil k...