Rabu, 29 Maret 2017

Keluarga Bervisi Surgawi

Dalam pernikahan hendaknya menjadikan akhirat sebagai orientasi kehidupan berkeluarganya, karena sesungguhnya kita hidup di dunia ini hanya untuk mempersiapkan bekal di kehidupan selanjutnya yang kekal yaitu kehidupan akhirat. Allaah pun telah berfirman: "Tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepadaKu". Nah dari firman tersebut diketahui bahwa tugas manusia itu yang pokok adalah beribadah kepada Allaah subhanahuwata'ala.

Keluarga adalah organisasi terkecil dari masyarakat dimana juga sebagai tempat terbentuknya generasi penerus. Jika suatu keluarga itu baik maka akan tercipta generasi yang baik pula, namun sebaliknya jika keluarga itu buruk maka akan tercipta generasi yang buruk pula.
Menjadikan keluarga yang baik adalah dengan membentuk visi keluarga yaitu bagaimana caranya anggota keluarga kita masuk surga tanpa ada yang tertinggal. Bagaimana caranya agar keluarga kita dapat masuk surga tanpa ada yang tertinggal? jawabannya yaitu dengan saling tolong-menolong antara suami dan isteri, saling mengingatkan dalam hal ibadah kepada Allaah subhanahuwata'ala. Jika suatu saat suami lalai dari ibadahnya maka hendaknya istri mengingatkan suaminya untuk kembali menjalankan ibadahnya, begitupula sebaliknya. Dan suami istri saling memotivasi untuk meningkatkan ibadahnya kepada Allaah. Tak lupa pula anak-anaknya pun turut dilibatkan untuk dapat bersama-sama beribadah kepada Allaah. Firman Allaah pun telah memperingatkan agar kita menjaga keluarga kita dari api neraka:
"Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, dan keras, yang tidak durhaka kepada Allaah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan". (QS. At-Tahrim:6)

Dengan saling bergotong-royong dalam hal ibadah, Allaah subhanahuwata'ala telah menjanjikan surga bagi mereka.
"Dan orang yang beriman, beserta anak cucu mereka yang mengikuti mereka dalam keimanan, kamu pertemukan mereka dengan anak cucu mereka di dalam surga, dan kami tidak mengurangi sedikitpun pahala amal (kebajikan) mereka. Setiap orang terikat dengan apa yang dikerjakannya". (QS. At-Tur: 21)
Semoga kita termasuk dalam golongan orang-orang yang dipersatukan bersama keluarga kita kembali oleh Allaah di surganya.. aamiin yaaRabbal'alamiin 😊

Cara agar rumah tangga sampai ke surga:
1. Jadikan rumah kita sebagai pusat ketenangan dan ketentraman hati & jiwa.
• menciptakan ketenangan: ketika anak merasa ketakutan maka akan mencari perlindungan di rumahnya, ketika suami lelah yang dirindukan adalah istrinya.
• menciptakan ketenangan: suami istri sharing tentang permasalahannya untuk menghilangkan kepenatan dan beban di hati, memperbanyak dzikir karena ketentraman jiwa datangnya hanya dari Allaah subhanahuwata'ala.
2. Jadikan rumah kita sebagai pusat ilmu.
Selalu mengupgrade ilmu (ilmu umum dan ilmu agama). Dan juga suami istri saling sharing tentang ilmu yang dimilikinya.
3. Jadikan rumah kita sebagai rumah nasihat.
Dalam Al-Qur'an surah Al-'ashr Allaah subhanahuwata'ala menjelaskan bahwa sesungguhnya manusia berada dalam kerugian kecuali orang-orang yang beriman dan saling menasihati dalam hal kebenaran dan kesabaran. Dalam keluarga jadikan nasihat sebagai budaya, dengan suami menasihati istrinya dan istri berlapang dada menerima nasihat dari suaminya.

Rabu, 22 Maret 2017

Keutamaan menjadi Ibu Rumah Tangga

"Kenapa lulusan sarjana tapi milih jadi ibu rumah tangga aja? Kenapa nggak kerja kantoran? Kan sayang udah bertahun-tahun kuliah, bayar mahal, susah payah ngerjain skripsi eeeh ujungnya habis nikah cuman ngurusin urusan sumur, dapur, sama kasur doang 😒"

Banyak orang yang berpandangan kalau jadi ibu rumah tangga itu cuman ongkang-ongkang kaki aja dirumah. Cuman ngurusin hal-hal sepele kayak urusan sumur, dapur, kasur. Eits..eiiitss.. jangan salah lho yaa..

Coba kita simak kisah khalifah Umar bin Khattab yang dinukil dari kitab Nurul Abshar fi manaqib Ali Bait an Nabi al akhyar karya Asy-Syablanji almishri dan Al-minhaj karya Hasyiyah al Bujairimi:

Dikisahkan ada seorang laki-laki yang datang ke rumah Umar bin Khattab untuk mengadukan isterinya yang cerewet dan marah-marah kepadanya, namun saat hendak mengetuk pintu rumah Umar laki-laki itu mendengar bahwa isteri sang khalifah sedang marah-marah kepada Umar. Kemudian laki-laki itu pun berjalan meninggalkan rumah Umar. Tak beberapa lama Umar keluar mengejar laki-laki itu dan bertanya perihal apa ia datang ke rumah Umar. Laki-laki itu menjawab "Saya hendak mengadukan tentang istri saya yang sering marah-marah kepada saya, namun saya pun tadi mendengan istri anda sedang marah-marah kepada anda, maka apa gunanya saya mengadukan hal tersebut kepada anda". Kemudian Umar pun menjawab, " Mengapa saya sabar terhadap istri saya? Karena dia lah yang memasak makanan saya; dia lah yang membuatkan, mengadoni, sampai memasakkan roti saya, dialah yang mencucikan pakaian saya, dan dialah yang menyusui anak-anak saya."
Dari jawaban Umar kita dapat melihat bahwa hal-hal urusan dapur, sumur dan kasur itulah alasan mengapa khalifah Umar bersabar terhadap istrinya. Ternyata urusan dapur, sumur dan kasur ini bukan sekedar hal yang sepele dan bukan hal yang patut dipandang sebelah mata. Karena sesungguhnya urusan dapur, kasur dan sumur adalah kemuliaan bagi seorang wanita terutama seorang istri.

Dan Allaah subhanahuwata'ala pun telah menjanjikan surga bagi wanita, bahkan Allaah mempersilahkan wanita masuk surga dari pintu mana saja yang ia kehendaki jika seorang wanita menjalankan beberapa hal. Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda:

“إِذَا صَلَّتْ الْمَرْأَةُ خَمْسَهَا، وَصَامَتْ شَهْرَهَا، وَحَفِظَتْ فَرْجَهَا، وَأَطَاعَتْ زَوْجَهَا؛ قِيلَ لَهَا ادْخُلِي الْجَنَّةَ مِنْ أَيِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ شِئْتِ”.

“Jika seorang wanita menunaikan shalat lima waktu, berpuasa di bulan Ramadhan, menjaga kemaluannya dan menaati suaminya; niscaya akan dikatakan padanya: “Masuklah ke dalam surga dari pintu manapun yang kau mau”. (HR. Ahmad dari Abdurrahman bin ‘Auf radhiyallahu’anhu dan dinyatakan hasan oleh Syaikh al-Albany).

Wanita bisa masuk surga tidak perlu seberat laki-laki dimana laki-laki harus mencari nafkah yang halal, ber-amar ma'ruf nahi munkar, harus berjihad saat diserukan untuk berjihad, dan hal lain yang butuh kekuatan & tenaga. Dengan kita menunaikan shalat lima waktu, berpuasa di bulan Ramadhan, menjaga kemaluannya dan menaati suami insyaaAllaah kita para wanita bisa masuk surga dari pintu mana saja 😊

Tanggung jawab isteri adalah rumahnya bukan mencari nafkah bagi keluarganya. Jadi jika dihadapkan pada dua pilihan antara bekerja kantoran atau menjadi ibu rumah tangga, ya yang lebih utama adalah menjadi ibu rumah tangga. Namun tak sekedar menjadi ibu rumah tangga biasa, jadilah ibu rumah tangga yang benar-benar bertanggung jawab atas tugasnya: melayani suami, mengasuh dan mendidik anak-anak, serta mengurus urusan rumah tangga dengan sebaik mungkin.

Jangan khawatir ilmu kita selama ini nggak akan terpakai jika kita jadi ibu rumah tangga, malahan ilmu-ilmu yang kita dapatkan nantinya bisa kita ajarkan kepada anak-anak kita agar anak keturunan kita nanti punya bekal ilmu yang cukup untuk kehidupannya 😊 Bagi para wanita yang masih dalam tahap sekolah, kuliah atau menuntut ilmu lain, mulai dari sekarang jangan hanya niatkan menuntut ilmu untuk mencari pekerjaan dan harta saja, namun niatkan menuntut ilmu itu untuk bekal agar dapat kita ajarkan kepada anak-anak kita kelak. Seperti yang banyak disampaikan bahwa "Ibu adalah madrasah pertama bagi anak-anaknya". Cerdasakan diri kita untuk mencerdaskan generasi kita selanjutnya 😀

Selasa, 21 Maret 2017

Pacaran atau Taaruf ??

"Kenapa nggak pacaran dulu aja sebelum memutuskan nikah? Kan kalau pacaran kita bisa saling mengenal pasangan kita jadi bakal tau sifat aslinya dia kayak apa.."
Hmm.. itu pernyataan mainstream yang sering dilontarkan orang-orang. Padahal pada hakikatnya mengenal sifat seseorang itu nggak cukup hanya sebulan, setahun atau beberapa tahun saja melainkan seumur hidupnya karena sifat manusia itu mobile atau dapat berubah-ubah. Kalau alasan berpacaran kamu ingin dapat mengenal sifat pasanganmu, apa kamu akan seumur hidup berstatus pacaran dengan pasanganmu? Lebih baik nikah dong yang jelas-jelas dihalalkan oleh Allaah dan dari situ kamu bisa puas-puasin untuk mengenal pasanganmu tanpa menambah dosamu 
Memangnya kalau nggak pacaran kita nggak bisa kenal sama calon pasangan kita? Jawabannya "Nggak juga tuh.."
Dalam Islam, sebelum proses pernikahan itu ada yang namanya taaruf yaitu mengenali calon pasangan yang ingin di nikahi. Dan dalam proses taaruf ini ada kaidah-kaidah syar'i mengenal pasangan yaitu:

1. Mengenali Fisik 
    Yaitu dengan melihat sesuatu yang menarik bagi kita. Tolok ukurnya adalah wajah dan telapak tangan, dimana para ulama menyebutkan bahwa wajah adalah simbol dari kepala hingga ke perutnya, sedangkan telapak tangan adalah simbol dari kemaluan sampai ke kakinya. Kedua hal tersebut sudah dapat memberikan gambaran tentang keseluruhan fisik seseorang.
    
2. Mengenali Keluarganya
     Yaitu dengan melihat garis keturunan dari ayah dan ibunya. Dari keluarga ayah biasanya menurunkan paras fisik seperti warna kulit, wajah, rambut. Sedangkan dari ibu menurunkan sifat atau karakter, mengapa demikian? karna seorang anak diberikan asi oleh ibunya dan itu mengalirkan sifat yang ada pada diri ibunya, seperti konsep karakter kita dipengaruhi oleh apa yang kita makan: jika kita memakan hewan buas maka akan mewariskan sifat tersebut Wallahualaam.
     
3. Mengenali Lingkungan
    Yaitu dengan cara melihat lingkungan kerjanya, apakah pekerjaannya halal atau haram; melihat teman-temannya, dengan siapa dia berteman dan bergaul akan memperlihatkan sikapnya, seperti jika seseorang berteman dengan orang-orang yang kebiasaannya nongkrong karaoke setiap weekend maka jangan harap orang itu adalah orang yang sholih.

Nah dengan tiga patokan tersebut insyaaAllaah kita sudah dapat mengenali apakah seseorang itu baik atau tidak untuk dijadikan pasangan hidup kita kedepannya. Dan setelah melihat poin-poin tersebut jangan lupa kita istikharah kan kepada Allaah karena hanya Allaah lah yang tahu benar tentang sifat seseorang dan Allaah Maha tahu apa yang terbaik untuk kita 
Semoga niat baik kita dimudahkan oleh Allaah subhanahuwata'ala 

Jadi masih mau pacaran atau pilih taaruf? 
(*beberapa poin dinukil dari kajian ustadz Khalid Basalamah)

Senin, 20 Maret 2017

Jomblo? Why Not??

Jaman sekarang banyak fenomena pacaran di kalangan remaja, bahkan anak-anak SD pun sudah mengenal yang namanya pacaran. Menurut mereka pacaran itu adalah sesuatu yang membuat mereka bahagia dan menjadikan mereka eksis diantara teman-teman sebayanya, sedangkan yang tidak berpacaran dianggap cupu dan tidak laku. Padahal pada kenyataannya pacaran adalah hal yang dilarang oleh Allaah karena termasuk perbuatan mendekati zina. Dan Allaah melaknat orang-orang yang berzina bahkan yang hanya mendekati zina. Firman Allaah subhanahuwata'ala:

وَلاَ تَقْرَبُواْ الزِّنَى إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاء سَبِيلاً
"Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk" (QS. Al-Israa:32)


Jadi inget waktu dulu masih jomblo  Kebanyakan temen-temenku waktu SMA dan kuliah mereka berpacaran, sedangkan aku nggak punya pacar bahkan nggak pernah ngerasain yang namanya pacaran selama 23 tahun ini. Sampai banyak pertanyaan yang mereka lontarkan ke aku:
"Kenapa kamu nggak pacaran?"
"Apa kamu nggak mau pacaran?"
"Nggak bosen kah nggak ada pacar?"
"Emangnya enak jomblo terus ya?"
, sampai pertanyaan yang paling menohok: 
"Kamu masih normal suka sama cowok kan?" 

huffft, sampe kebal ini kuping rasanya dengerin pertanyaan itu itu terus. Tapi kuncinya sih nggak usah dimasukin ke hati lah pertanyaan kayak gitu. Jawab santai aja hehehe  Pertanyaan semacem itu biasanya aku jawab "besok aku mau langsung nikah aja",, dan Alhamdulillaah bener aku dan suami nggak pakai pacaran, tapi kenal langsung nikah hehehe . Sekarang jadi ngerasa bersyukuuuur banget dulu nggak pernah pacaran, ternyata Allaah sayang sama aku, menjagaku dari laki-laki yang bukan jodohku dan dari hal-hal negatif yang bisa menimpaku.
Jadi jangan pernah berfikiran kalau dengan kamu nggak berpacaran bakal nggak dapet jodoh ya, tapi percayakan soal jodoh hanya pada Allaah, pemilik hati semua manusia 

Jika jodohmu belum datang, berarti masih banyak kesempatanmu untuk memperbaiki diri dan memantaskan diri dihadapan Allaah. Seperti janji Allaah dalam surah An-nur: 26
الْخَبِيثَاتُ لِلْخَبِيثِينَ وَالْخَبِيثُونَ لِلْخَبِيثَاتِ ۖ وَالطَّيِّبَاتُ لِلطَّيِّبِينَ وَالطَّيِّبُونَ لِلطَّيِّبَاتِ ۚ أُولَٰئِكَ مُبَرَّءُونَ مِمَّا يَقُولُونَ ۖ لَهُمْ مَغْفِرَةٌ وَرِزْقٌ كَرِيمٌ
"Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah untuk wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rezeki yang mulia (surga)".
Jika kamu ingin jodoh yang baik maka mulailah perbaiki dirimu. Tapi inget ya niat memperbaiki dirinya jangan semata karna jodoh tapi karna Allaah 
Jangan khawatirkan soal jodohmu tapi khawatirkan soal amalmu. Karna Allaah subhanahuwata'ala telah menjaminkan jodohmu tapi tidak dengan amalmu.
Allaah telah menetapkan jodoh seseorang semenjak ia belum dilahirkan ke dunia ini. Siapa jodohnya hanya Allaah lah yang tahu. Dalam firmannya Allaah menyebutkan bahwa manusia diciptakan berpasang-pasangan

وَمِنْ كُلِّ شَيْءٍ خَلَقْنَا زَوْجَيْنِ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ
“Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat kebesaran Allah.” (QS. Adz Dzariyat: 59)
Jika Allaah rasa waktunya sudah tepat maka jodoh itu akan menghampirimu dengan sendirinya  Jodoh itu tidak akan tertukar kok 
Tips menjadi jomblo istiqomah:
1. Perbanyak aktifitas yang membuat taat kepada Allaah subhanahuwata'ala
2. Menghafal Al-Qur'an. Karena dengan menghafal Al-Qur'an dapat membuat hati ini semakin cinta kepada Allaah subhanahuwata'ala dan membuat pengharapan kepada orang lain menjadi hilang
3. Senang dengan kebahagiaan oran lain
4. Bertasbih & Istighfar

Minggu, 19 Maret 2017

The New Life of My Blog (??)

heloo Assalaamu'alaykum..
nggak kerasa udah 4tahun nggak ngepost di blog ini.. dari terakhir ngepost jaman kuliah, sampe sekarang udah lulus kuliah dan berganti status jadi punya suami hihihi 😁

Berawal dari niat pengen ngeposting beberapa chat bagus dan bermanfaat yang ada di grup WA ke blog ini biar suatu saat kalo WAnya erorr msh ada backup-annya disini, eh suami nyaranin buat posting rutin hal-hal yang bermanfaat di blog ini biar bisa sharing ilmu ke orang lain gitu hehehe
Dan jadilah ini blog dirombak abis-abisan sama si suami dari mulai nama blog yang katanya alay (finoliyoul.blogspot.com) sampe segala tampilan blog ini diubah 😅
Tapi tetep sih ada beberapa "jejak alay"ku yang aku pertahanin termasuk postingan-postingan lama dari jaman SMA wkwkwk nggak apalah ya buat kenang-kenangan aja kalo dulu pernah se-alay itu segala curhat dan postingan aneh pun ditulis 😅

Next, insyaaAllaah bakal posting sesuatu yang bermanfaat buat para pembaca blog ini (aamiin) .. maafkeun ya kalo nantinya masih ada beberapa khilaf ditulisanku 😅 Thank you 😊

[SHARING] Berburu Ilmu di Bengkel Diri

Bersyukur sekali saya bisa mengikuti kelas Bengkel Diri. Awalnya dulu saya sering membaca postingan Ummu Balqis dan selalu tersentil k...